Senin, 22 September 2008

Permasalahan Kinerja Pada Perusahaan Penerbangan di Indonesia

1. Pendahuluan

Lebaran semakin dekat dan tentunya kebutuhan masyarakat akan segala bentuk jasa transportasi bagi mereka yang harus mudik ke luar pulau atau tidak mempunyai kendaraan pribadi akan semakin meningkat, dengan adanya kenaikan jumlah penumpang yang signifikan tentunya membuat semua jasa transportasi baik itu jalur darat, laut, dan udara berbondong-bondong melakukan berbagai macam cara untuk dapat meraup keuntungan yang sebesar-besarnya. demi mengantisipasi akan terjadinya masalah yang nantinya akan timbul sebagai akibat dari lonjakan penumpang, tiap-tiap perusahaan jasa transportasi tersebut tentunya telah melakukan antisipasi pada jauh hari sebelum hari H.

Untuk permasalahan ini saya lebih memfokuskan dengan transportasi via udara atau maskapai penerbangan. sebagaimana anda ketahui, bagi para penumpang dengan jurusan antar pulau, jasa transportasi penerbangan sangatlah mendominasi mengingat kecepatan waktu yang ditempuh lebih relatif singkat dibandingkan dengan jasa transportasi lainnya. dengan ini saya informasikan kepada para calon penumpang yang akan menggunakan jasa penerbangan, khususnya pada maskapai penerbangan garuda indonesia dan sriwijaya air. saya akan mengemukakan hal-hal apa saja yang dilakukan oleh kedua maskapai penerbangan tersebut dalam menyelesaikan masalah ini.


2. Pembahasan

Sebagaimana dapat kita ketahui bahwa tiap-tiap jasa penerbangan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dan juga mengingat tingkat kepercayaan para penggunanya yang semakin menurun dengan adanya kecelakaan pesawat yang sedang marak sekarang ini, perusahaan jasa penerbangan akan sulit dalam menggaet kembali konsumen. lalu yang menjadi pertanyaan kita adalah... apa yang dapat dilakukan oleh perusahaan jasa penerbangan tersebut agar mereka dapat menangani bertambahnya arus penumpang di bulan ramadhan nanti? di sini saya akan membuat perbandingan antara dua perusahaan jasa penerbangan di Indonesia yaitu maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air.


sebelum membahas lebih lanjut tentang persaingan menjelang idul fitri yang dilakukan oleh kedua maskapai penerbangan tersebut, berikut saya sampaikan beberapa faktor-faktor/masalah yang mempengaruhi menurunnya minat konsumen terhadap jasa transportasi penerbangan :
1. faktor internal
  • Pelayanan, Penumpang seringkali dikecewakan dengan pelayanan perusahaan contohnya menunggu pesawat delay yang terlalu lama, hilangnya kehilangan barang atau barang yang tertukar di bagasi pesawat, satu kursi yang di booking oleh dua penumpang (hal ini seringkali terjadi).
  • Mekanik/Mesin, Kadangkala meskipun perusahaan sudah melakukan perbaikan mesin secara berkala, masih saja sering terjadi kecelakaan akibat kesalahan teknis pada mesin pesawatnya.
  • Human error, Kesalahan yang dilakukan oleh manusianya sendiri, seperti kesalahan yang dilakukan oleh pilot ataupun co. pilot didalam menerbangkan pesawat itu sendiri.
  • harga tiket yang mahal, hal inilah yang membuat para konsumen lebih memilih jasa transportasi yang jauh lebih murah meskipun jarak yang ditempuh lebih lama.
2. faktor eksternal
  • Cuaca/Alam, Hal ini tentu saja tidak dapat kita duga dan hindari. bahkan ada beberapa kecelakaan pesawat dikarenakan oleh kondisi alam yang sedang buruk.
perusahaan penerbangan telah mempersiapkan promosi untuk menarik calon konsumen pada jauh-jauh hari sebelum hari H. hal ini dapat dibuktikan meskipun bulan ramadhan belum datang, apalagi lebaran, berbagai perusahaan penerbangan di Indonesia telah menyiapkan program lebaran. Momentum pasca puasa ini tentu saja dipergunakan oleh perusahaan-perusahaan tersebut untuk menjadi ajang promosi dan kegiatan untuk menarik minat konsumen.

kembali ke pokok pembahasan masalah. demi meningkatkan pelayanan serta permintaan yang melonjak drastis ini, tiap perusahaan transportasi tentunya sudah memiliki planning yang cukup matang. lalu, siasat apa yang digunakan oleh maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air? berikut saya konfirmasikan :

Garuda Indonesia
Maskapai penerbangan Garuda Indonesia sudah merencanakan persiapan untuk menanggulangi lonjakan arus penumpang. hal ini dapat dibuktikan mulai tanggal 25 September 2008 sampai dengan 6 Oktober 2008 perusahaan akan menambah kapasitas penumpang hingga 44.533 kursi untuk 11 rute penerbangan, 8 diantaranya untuk penerbangan domestik dan 3 lainnya untuk penerbangan internasional.

untuk menjalankan rencana ini, garuda melaksanakannya dengan dua cara, yaitu :
  1. meningkatkan frekuensi penerbangan pada rute-rute tertentu.
  2. mengganti dengan pesawat yang lebih besar. dengan begitu, daya angkutnya akan jauh lebih besar.
Sriwijaya Air
Maskapai penerbangan Sriwijaya Air juga sudah merencanakan persiapan yang serupa untuk menanggulangi lonjakan jumlah penumpang. lalu, strategi apa yang dipakai oleh maskapai penerbangan ini agar dapat tetap bersaing dengan maskapai penerbangan lain? strategi yang dilakukan oleh Sriwijaya Air adalah sebelum lebaran maskapai penerbangan ini akan mendatangkan tiga unit pesawat jenis Boeing 737-400 dan Boeing 737-300. setelah itu akan datang lagi dua unit pesawat hingga total lima unit tambahan. dengan begitu, lonjakan penumpang dapat ditampung seluruhnya. apalagi mengingat pada tahun ini satu maskapai penerbangan tidak melayani angkutan lebaran, yaitu AdamAir.

3. penutup

Kesimpulan
dari kedua buah maskapai penerbangan ini, dapat disimpulkan bahwa :
  1. pada dasarnya semua jenis transportasi apapun sama-sama akan mengalami arus lonjakan penumpang yang cukup besar pada bulan ramadhan ini, khususnya untuk Arus mudik dan Arus balik mudik.
  2. para konsumen biasanya lebih dulu menyerbu jasa transportasi dengan kriteria sebagai berikut : aman, nyaman, dapat dipercaya, dan murah/ekonomis. hal-hal tersebut biasanya juga penentu habisnya jumlah tiket pada suatu jasa transportasi.
Saran
berikut saya berikan strategi dalam mencari tiket pesawat untuk lebaran :
  1. masuk ke website airline.
  2. kita pilih booking.
  3. selesaikan isian data yang sesuai misal perlu berapa seat, dewasa, anak, tanggal, tujuan dan lainnya.
  4. setelah tahu ada seat dan tahu harga yang tercantum, jangan tergesa-gesa dibayar.
  5. telepon agen tiket langganan anda untuk menanyakan harga tiket sesuai tujuan anda.
  6. apabila harga yang diinfokan lebih mahal dari yang ada di website airline, silakan lanjutkan untuk pembayaran secara online.
  7. apabila harga di agen lebih murah, silakan beli tiket ke agen saja.
  8. sebagai catatan, hampir tiap menit harga tiket terus berubah. hal ini disebabkan karena setiap booking ada time limit untuk ambil tiket. jika tidak diambil maka otomatis booking akan hangus. untuk itu kita harus sering memantau seat dan harga tiket yang ada.

1 komentar:

Joko S. Al Muchlis mengatakan...

ya,,ya,,ya,,klu untuk sarannya si boleh bnget, tp klu udah urusan online d internet,,kayaknya blm seluruh calon penumpang deh yang bs melakukannya,,soalnya kan sampai saat ini internet blm memasyarakat bnget,,truz rata2 calon penumpang pada ngambil simplenya aja deh,,bgitu mereka mw booking tiket datang k agen truz mesen tiketnya,,klu hrganya mahal cari agen yg laen yg nawarin hrga tiket yang murah,,hehhe,,,itu menurut pengamatan qu sih,,